Monday, November 23, 2009

Kebodohanku

Sebenarnya aku ngga mau menjadi manusia lebay yang membesar-besarkan masalah, tapi cuma mau menulis apa yang ada di otak ku saat ini. Ada yang sedang kupikirkan, tapi malas untuk direnungi karena takut dengan jawaban yang bakal ku dapat.

Ada seorang laki-laki, manis ku bilang, ku kenal setengah tahun yang lalu dari sahabatku. Bermula dari obrolan-obrolan ringan di dunia maya, lalu bertukar pikiran di telepon, sampai akhirnya bersahabat di dunia nyata. Setiap hari aku berinteraksi dengannya, dan tanpa sadar aku terbiasa dengan hadirnya. Dia temanku berdiskusi, temanku sharing, berbagi cerita bahagia, sampai cerita-cerita sedihku. Sifatnya yang friendly dan kebapakan membuat ku nyaman. Hobi kami sama, dan mungkin suasana hati pun sama, hati yang kosong..

Hari-hariku terus bersama dia, mungkin aku memanfaatkan sifat kebapakannya untung berlindung, karena aku anak paling tua, jadi ngga punya abang. Aku menjadi adiktif terhadapnya. Ku kira akan lebih lama seperti ini, bermanja-manja dengannya. Tapi ternyata aku salah.. Saat melihat status facebook-nya kemarin, aku sadar ini batas dari semuanya.

Tadi malam aku berusaha ngga memikirkannya, tapi malam ini ngga bisa ku hindari. Dia ada di pikiran ku. Aku coba untuk merenung sebentar ntuk cari dimana letak masalahnya . Dan baru ku sadari, aku ngga rela dia dimiliki orang lain, benar-benar ngga rela !

Ntah sejak kapan aku jadi sangat membutuhkannya, dia yang selalu ku ajak bicara setiap hari, dia yang pertama aku beri tau hal menarik yang terjadi, dan dia selalu pertama aku hubungi kalau aku ketakutan dan ngga bisa tidur dimalam hari.

Aku ngga tau ini perasaan apa, hanya perasaan posesif pada sahabat, perasaan manja adik ke abangnya, atau mungkin perasaan sayang wanita kepada pria. Aku takut memikirkan jawabannya.

Langgeng ya bang ma dia, dni sayang abg.. 

Tuesday, November 17, 2009

Hanya Hadirmu

Lewati waktu aku,
Aku lewati waktu sendiri, bukan kita
Kamu lewati waktu pun sendiri, tanpa aku
Jadi dimananya yang bersama ?

Aku rasakan hadirmu, kalau kamu di sampingku
Tanpa hadirmu aku tak bisa
Aku bukan ahli imajinasi
Aku bukan tuan dalam mimpiku
Pasti aku tak bisa tentukan porsi mu dalam mimpi ku

Hadirmu mungkin bisa jernihkan pikiranku
Baiklah, akan ku tunggu…

Pertanyaan dan pernyataan untuk mu beradu di kepalaku
Harus yang mana ku ungkap di awal
Yang mana untuk yang akhir ?
Agar semua ini berakhir indah,
Atau malah tak berakhir…

Mungkin hadirmu akan bantu aku,
Atau bahkan kita
Untuk melihat yang sebenarnya
Untuk merasakan yang sesungguhnya
Hanya hadirmu
Akan ku tunggu…

Monday, November 9, 2009

Melanjutkan

Dalam doa aq slalu berpaling
dlm kesenangan fana
kau pemilik jiwa yang bersih
hembuskhan asma indah dalam hati
sedangkan ku hanya mengotori
dengan dosa, hanya dengan dosa

Aku bisa lihat puithnya hatimu
tapi ku tau jau tak kan bisa
mengukur kelamnya jiwa ku
dia tak berdsasar
tak bertepi

Wahai jiwa yang putih
dapatkah aku mencari tepian hamparan ini
agar dapat meraihmu
dan berbagi bersama mu
supaya rasa kelam ini
sedikir berpijar karena ada mu

Puisi dari Van

tertapak kaki diatas bumi
lihat awan putih bermahkotahkan langit yang biru
tak seputih hatiku...tak sebiru jiwaku
indah ....
saat kaki2 langit yang tegak berdiri
angin mulai membelai wajahku yang sendu
ntah mengapa slalu ada wajah yang tersenyum
dlm kepalaku yang kosong
hanya ada senyuman itu
wajah ceria itu
slalu mengobati diri yang terbelenggu dalam rantai yang dunia yang fana
dirimu dalam hatiku
terpatri dalam jiwa yang tak kekal ini
jiwa yang slalu sendu ketika kau hilang
dalam pandangan
dalam pelukan hangat yang slalu kuharap khan



Makih ya Van..
keren lho :)

Friday, November 6, 2009

Setia

Temanku bilang pacarnya nggak setia, makanya mereka putus. Jadi ingat masalah yang biasa aku hadapi dengan mantan-mantan ku yang nggak seberapa itu, yaitu KESETIAAN !

That’s right beb, as usually..

Cerita basi, lagu lama..

Berjuta cara dan alasan yang mereka utarakan untuk mengakhiri hubungan, tapi aku tau apa sebenarnya di balik rentetan kalimat-kalimat yang lebih panjang dari tembok cina itu.

Dari dulu aku memang paling alergi sama masalah selingkuh menyelingkuhi ini. Kalau udah masalah ini aku angkat tangan deh, soalnya kalau di bahas bisa sampe 7 hari 7 malam.

Temanku tadi bilang kalau manusia setia itu sekarang udah langka, bahkan terancam punah. Apa ada hubungannya sama global warming juga ya ? Atau karena populasi manusia yang meningkat ?

Sebenarnya aku pun meragukan kesetiaan ku. Aku yang merasa selama ini setia ternyata begitu dihadapkan sama hubungan jarak jauh nggak betah juga, nggak selingkuh sih, Cuma aku aku nggak bisa bilang aku setia sepenuhnya..

Jadi takaran benar-benar setia itu gimana sih ??

Katanya ada tiga kunci setia :
>> ikhlas, jujur, dan sabar.

Mungkin aku nggak ikhlas, nggak bisa terlalu jujur, dan juga kurang sabar. Jadi aku nggak setia ?

Tapi aku mau kok berusaha untuk setia, tapi kembali ke lagu lama (lagi):
”Aku juga manusia biasa.....”