Sunday, December 28, 2008

Pergilah !

Satu satu langkah ku yang terseok
ku tuju ruang hampa tanpa jendela
Terkurung dalam kesunyian, tanpa setitik pun cahaya
Hei kau !
Pergilah jauh, karena aku suka disini
Aku tenang disini
Jangan panggil aku kembali
Aku senang kau pergi

Aku tertawa…

Jangan coba rasakan hadirku,
Jangan coba cium wangi ku lagi

Karena aku tidak sebaik itu
Tidak akan bisa pura-pura tegar bertahan
Aku rapuh, lelah berfikir
Aku tak peduli lagi
Sumpah aku tak kan pernah peduli padamu lagi…

Satu satu langkah lemah
Tapi aku yakin
Yakin aku akan sampai ke tempat ku

Aku tertawa lagi dengan keras…

Aku tak mau disalahkan
Karena aku tau aku benar

Wednesday, December 24, 2008

Hilang

Putih kosong 
Lupa semua ingatan 
Buta segala arah 
Semua rasa amarah ku meluap 

Hilang menjelang 
Hingga pagi datang 
Aku tak kunjung surut 
Aku mau ke hulu lalu, terbang ke hilir 
Langkahku tak bisa berhenti 
Arah angin memanggil ku 

Aku lupa siapa aku 
Lupa semua ingatanku 
Semua pergi tanpa tunggu aku 

Aku hilang terbang 
Suasana hempaskan ragaku 
Keadaan memaksa ku 
Aku serasa di cabuli oleh waktu 
Ditipu oleh kebahagiaan 
Karena semua awal ini berakhir 

Angin, sapukan air mataku 
Gemuruh, sembunyikan teriakanku 
Aku tak mau siapa pun tau 
Cukup aku saja 
Cukup di dalam saja 
Aku tak butuh pandangan iba itu

Aku coba tak peduli, 
Tapi rasa itu datang setiap hari 
Aku lelah 
Aku lemah tak berdaya 

Cukup lah 
Cukup disini saja 
Aku sudah kenyang makian 
Aku ingin hilang terbang



Tempatku Berpijak

Maaf..
Maafkan aku teman,
Karna berulang kali aku salah
Berkali-kali aku coba berusaha sendiri
Coba terbang tinggi, jauh keatas awan
Dan ku terhempas
Sakit aku jatuh
Tamparanmu sadarkan jalan pikiranku
Buat apa aku terbang kalau itu bukan keahlianku
Buat apa aku tinggal dilangit kalau di bumi tempatku
Karna,
Perjuangan ini tak perlu pengorbanan
Aku tak perlu tinggalkan kalian
Yang kuperlukan hanya berjuang bersama kalian
Sampai aku berkata cukup
Saat dada ini penuh
Saat aku tersenyum puas

Teman,
Kau dan aku adalah batu berpijak
‘Tuk melambungkan semua ambisi
Kita adalah hamparan padang bunga yang luas
Tempat jika terhempas

Aku takkan pernah biarkan kau sakit sepertiku
Aku akan berusaha perbaiki keadaan ini
Percayalah…

Monday, December 22, 2008

Aku dan Mentari Pagi

Saat ku terbangun, luapkan semangat pagi ku
Fajar menyingsing dari arah mu timur
Tampakkan mahaga langit nan megah
Mataku menyipitkan kelopaknya tak kuasa menangkap luapan sinar dari arah itu, timur
Sinar itu sapukan semua penat tadi malam
Malam aku memikirkan semua

Cahaya timur itu ajakku bermain,
Ajakku terbang kearahnya
Maka aku berlari
Berlari mengejar mentari pagi
Laksana anak burung belajar terbang
Aku ingin lupakan semua,
Aku ingin bebaskan diriku

Aku terus berlari, melawan angin dingin pagi
Tak perduli peluh dan lelah mencoba hentikan
Aku menembus ruang pagi itu
Campakkan semua rasa
Hempaskan semua ambisi-ambisi itu
Pikiranku jadi kosong

Aku hanya berlari cepat
Disini tanpa siapa-siapa
Hanya aku..
Hanya ada aku dan mentari pagi
Hanya aku..
Hanya aku dan ke arahmu, timur..